CONTOH PERCAKAPAN KONSELING
KONSELOR
: GUSTI AYU SRI EKA DEWI
KLIEN : NOVITA PUTRI AMBARSARI
TAHAP
AWAL
1. Membangun
raport dimana dalam membangun raport ini adalah menciptakan suasana nyaman
antara klien dan konselor. Dalam membangun raport ini menggunakan proses
attending, dimana dalam attending ini mempunyai tujuan agar dapat meningkatkan
harga diri klien, meningkatkan perasaan nyaman klien dan mempermudah
mengekspresi perasaan klien.
Attending
Klien : Tok… tok … tok … selamat pagi buu….(klien mengetuk pintu)
Konselor : (Membukakkan pintu dan mempersilakan masuk) selamat pagi
nak silakan
Silakkan masuk, silakan duduk nak, siapa
namanya?
Klien : Vitha buu dari kelas IX A
Konselor : ohh senang sekali ibu bisa bertemu dengan adik, gimana
nilai ulangan umum
Semester 1 nya bagus?
Klien : alhamdulilah baik buu.
Konselor : oh syukurlah, ngomong-ngomong kok adik tumben datang ke
ruangan ibu ada
yang ibu bisa bantu?
Klien : iya buu sya lagi ada masalah buu,
Konselor : oh seperti itu nah di dalam konseling ini ibu harap
keterbukaan adik dalam
Mengungkapkan masalah adik, ibu membantu adik menyelesaikan masalah adik namun ibu harap kejujuran adik untuk
menceritakan masalah adik, jika masalah
adik bersifat rahasia ibu akan rahasiakan.
Klien : iya buu saya akan terbuka dan jujur mengungkapkan
masalah saya buu…
Strukturing
Konselor : iya terimakasih,tujuan konseling ini
adalah agar adik bisa menemukan alternative dari permasalahan yang adik hadapi,
namun perlu ibu tekankan disini ibu cuma membantu meberikan alternative
terhadap masalah yang adik hadapi namun keputusan dan tanggung jawab tetap
berada di tangan adik.
Klien : iya buu…
Konselor : namun ibu mohon maaf sebelumnya ibu Cuma punya
waktu 20 menit nanti ibu ada rapat dengan bapak kepala sekolah, kalau ibu boleh
tau tolong certitakan masalah adik!
Klien : iya buu masalah yang saya
hadapi hubungan saya dengan kakak tiri saya selalu bertengkar setiap saat,
setiap waktu padahal saya sudah berusaha menjadi adik yang baik untuk kakak sya
buu.. walaupun sya adik tiri saya menyayangi kakak saya seperti kakak kandung
buu…
Konselor :oh jadi pada intinya masalah adik
adalah kurang harmonisnya hubungan adik dengan kakak tirinya ya?
Klien : iya buu…
Empati
Konselor : iya, (konselor menganggukan
kepalanya). Boleh dilanjutkan lagi ceritanya dik!
Klien : saya tersiksa terus-terusan di
caci maki sama kakak tiri saya, dihadapan teman-temanya dia tidak mengakui saya
sebagai adiknya, dia malah bilang saya anak pembantu, sedih rasanya buu..
Konselor : iya saya ikut merasakan apa yang
adik rasakan (empati primer)
Klien : saya sedih jika terus-terusan
seperti ini apa yang saya lakukan selalu salah dimata kakak saya buu..
Refleksi
Konselor :
nampaknya anda sangat sedih dengan hal itu. (refleksi perasaan)
Klien :
iya buu..
Eksplorasi
Konselor : bisakah adik menjelaskan perasaan
sedih yang dimaksud itu seperti apa?
Klien :
perasaan sedih yang amat mendalam buu, jika saya lihat teman-teman saya akrab
dengan kakaknya, sedangkan saya selalu bertengkar dengan kakak saya. (eksplorasi perasaan)
TAHAP PERTENGAHAN
Dalam tahap pertengahan ini adalah merupakan tahap
inti dari konseling, dimana dalam tahap ini
Tahap kerja dan pendefenisian masalah dalam proses
konseling.
Konselor :
bisa adik ceritakan lebih lanjut tentang masalah yang adik hadapi?
Klien :
iya terkadang saya merasa kurang pantas menjadi adik kakak saya. Karena setiap
hari kami selalu bertengakr-dan bertengkar, namun apalah daya saya buu.. kakak
saya tidak pernah menghargai saya, ibu sya terkadang sampai sakit buu memikirkan
saya dan kakak saya yang hubungannya kurang harmonis.
Konselor :
apakah benar demikian? (memperjelas)
Klien :
iya buu
Konselor : (konselor menganggukan kepala) lanjutkan
ceritanya dik! (encouraging)
Klien :
terkadang saya ingin minggat dari rumah buu.. namun saya tidak mau membuat ibu
saya khawatir buu…saya bingung..
Konselor :
menurut ibu adik bersabarlah dengan keadaan ini, mungkin ini adalah ujian Tuhan
untuk keluarga adik. (nasihat)
Klien :
saya tidak kuat buu… saya tidak tahan dengan semua ini…
TAHAP
AKHIR
Dalam tahap akhir ini konselor menyimpulkan masalah
klien dan merupakan tahap eksien dan
Tindakan.
Koselor :
jadi singkatnya dapat ibu simpulkan adik
merasa sangat sedih karena hubungan adik dan kakak adik kurang harmonis,
sehingga adik ingin minggat dari rumah? (parafrasing)
Klien :
iya buu..
Konselor : 1. aletrnatif dari ibu adalah adik diam saja
jika adik dimarahi kakak adik, 2. Adik jangan terlalu menanggapi perkataan
kakak adik agar tidak menjadi
pertengkaran. Dan yang ke 3 adik bicaralah baik-baik dengan kakak adik dari
hati kehati siapa tau kakaknya adik bisa luluh hatinya! Namun setiap
alternative yang ibu berikan ada nilai dan konsekuensinya.
Alternative
yang ke-1 dari ibu adalah adik diam saja
jika adik dimarahi kakak adik. Konsekuensinya kakaknya akan tersinggung nanti
dia bisa lebih marah, karena ia merasa kurang dihargai. Yang ke- 2 Adik jangan
terlalu menanggapi perkataan kakak adik agar
tidak menjadi konsekuensinya dia akan merasa geram dan semakin marah
karena dia mengaggap adik hanya mepermaikan perasaannya
Dan
yang ke -3 adik bicaralah baik-baik dengan kakak adik dari hati konsekuensinya
kakaknya adik mungkin mau diajak bicara dari hati ke hati mungkin tidak mau
karena menggap hal ini kurang penting, namun jika kakaknya mau kemungkinan dia
akan bisa memahami perasaan adik, jadi alternative yang mana akan adik pilih?
Klien :
mungkin saya akan memilih alternative yang ke – 3 buu…
Konselor :
ohh iya, jika alternative itu yang adik anggap baik lakukanlah. Ada yang ingin
diceritakan lagi dik?
Klien :
tidak buu..terimakasih
Konselor :
iya sama-sama karena waktu sudah menunjukkan jam 10.00 maka ibu akhiri sampai
disini dulu konseling kita hari ini, soalnya ibu akan rapat dik, nah sekiranya
adik amsih perlu bantuan dari ibu adik bisa menelepon ibu, atau datang
keruangan ibu ya!
Klien :
sekali lagi terimakasih buu…maaf saya sudah menggaggu waktunya ibu…
Koselor :
iya sama-sama ahh tidak apa-apa ibi sangat senang adik mau datang ke ruangan
ibu, pintu ruangan ibu selalu terbuka untuk siapa saja yang perlu bantuan ibu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar